CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

Selasa, 03 November 2009

SUJUD SYUKURKU DALAM SUMPAH DOKTERKU

Selain kematian, sesuatu di dunia ini yang pasti adalah perubahan. Perubahan bagaikan bayangan yang selalu mengikuti sang waktu, dari perubahan panjang bayangan benda, perubahan posisi bayangan benda hingga berubahnya siang dan malam.

Dan saat ini, perubahan mendasar tengah menyapaku. Rasanya baru sebulan yang lalu aku berlari-lari di halaman sekolah dasar sambil bermimpi dengan citaku. Bermimpi menjadi dewa penolong berjas putih. Rasanya baru seminggu yang lalu aku pergi merantau ke negeri orang untuk berjibaku mengejar asaku yang menggebu, jatuh bangun memperjuangkan masa depan dan citaku. Dan rasanya baru kemarin ku bercanda riang dengan para pemimpi yang lain di lorong-lorong Rumah Sakit. Di kejar deadline Sang guru dan bernaung di bawah himpitan dinding rumahnya orang sakit sumber berjuta ilmu.

Ya, sekarang aku berada di puncak itu. Puncak yang dalam pandanganku begitu elok dipandang dari bawah. Puncak yang mampu menyihir ribuan mata memandang. Meskipun dengan ratusan duri menusuk kaki, ribuan sembilu menyayat hati dan lautan peluh orang terkasih. Di bawah picingan mata aku bermimpi. Di dalam kehausan aku berlari. Dan di dalam kegelapan aku mencari. Semua itu tak ku gapai seorang diri, ribuan lilin menerangi langkahku dan Sang Bintang yang menjadi Penunjukku. Hanya karena-Mu aku di sini, merasakan semua nikmat-Mu dan nikmat ilmu yang semoga membuatku lebih dekat mengenal-Mu.

Sejenak euphoria itu membahana, namun perlahan menipis seiring kabut yang berangsur pergi. Ternyata di balik puncakku masih ada puncak-puncak lain yang harus di gapai. Puncak sebenarnya yang harus direngkuh untuk mencapai arti diri. Meski saat ini pandangan masih kabur tertutup kabut, namun ku percaya Sang Bintang akan menunjukkan dan menuntun arahku.