CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

Senin, 05 Januari 2009

AKHIR PERJALANAN Co-AST

Tanpa terasa, putaran waktu telah membawaku ke sebuah akhir perjalanan. Sebuah ujung dari episode hidup yang akan sangat berperan penting dalam meniti masa depan. Tinggal selangkah lagi aku akan menginjakkan kaki di garis finis setelah melewati rute yang terjal dan berliku. Garis finis yang telah aku impikan dari semenjak kecil meskipun saat ini ada lagi garis finis baru yang ada dalam angan dan harus segera diperjuangkan. Garis itu menari-nari di pelupuk mata siap menyambutku dengan tangan terbuka dan memberikan sebuah hadiah penuh misteri yang akan mengiringiku menuju garis pemberhentian terakhir dari jasad yang sedang berkelana di atas bumi.
± 1,5 tahun yang lalu Aku datang ke Rumah Sakit tempatku Co-Ast dengan berbagai macam angan dan tujuan. ku datang kesini untuk mengembangkan kemampuan cerebrumku, tidak hanya hemisphere sinistra yang memang mangharuskanku datang kesini, tapi juga untuk pengembangan hemisphere dextra. Ku berharap disini Aku dapat menyeimbangkan kedua belahan hemisphere sebagai bekalku menghadapi tantangan hidup yang semakin menantang. Karena memang telah Aku sadari dari awal bahwa hemisper dextra-ku tidak berkembang dengan baik dan memang selama ini sedari kecil hanya hemisphere sinistraku yang dikembangkan. Padahal yang menentukan kesuksesan hidup tidak hanya hemisphere sinistra tetapi juga hemisphere dextra dan menurut penelitian peranan dari EQ (hemisphere dextra) lebih besar dibandingkan IQ (hemisphere sinistra) dalam menentukan kesuksesan hidup seseorang disamping unsur SQ yang juga memegang peranan yang tidak kecil. Dan masih menurut penelitian bahwa kemampuan hemisphere sinistra dalam hal ini menghafal, merupakan kecerdasan paling primitive dari seorang manusia.
Hemispere sinistra, ku datang kesini dengan bekal Hemispere sinistra yang ku isi sangat ala kadarnya karena kelalaianku sewaktu kuliah dulu. Namun di sini dengan bimbingan para dr Spesialis dan guru-guruku para pasien yang rela tidak rela memberikan jiwa dan raganya untuk aku pelajari, hemisphere itu mulai terisi meskipun masih amat sangat banyak ruang kosong yang belum terisi. Dan ternyata belajar disini lebih berarti dari pada belajar 4 tahun di bangku kuliah. Semoga ilmu yang ku dapat disini terus berkembang dan Aku dapat mengamalkanya untuk diriku sendiri dan semua orang yang bisa Aku bantu. Semoga Yang Maha Penyembuh memberiku kepercayaan untuk dapat menjadi perantara-Nya dalam menyembuhkan dan mengobati Pasien.
Hemispere dextra, Betapa Yang Berkuasa padaku begitu baik padaku. Aku datang kesini untuk merasakan bagaimana indahnya persahabatan dan aku juga ingin mengerti perasaan orang lain dengan menangkap semua sinyal yang dipancarkan orang lain. Dia telah mengabulkan semuanya meskipun Aku masih harus banyak belajar. Dia menganugerahiku 10 orang sahabat dengan karakter masing-masing yang selalu menghiasi hari-hariku dengan torehan tinta emas dan memperkaya batinku. Mereka mengajarkanku bahwa di dunia ini banyak karakter manusia yang masing-masing karakter mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dan Aku harus menghargai dan berterima kasih terhadap perbedaan. Aku banyak belajar disini, bagaimana mengenal karakter beragam individu dan mengambil pelajaran dari tiap karakter, bagaimana norma-norma susila yang ada dalam pergaulan. Ku juga belajar bagaimana mencari jalan keluar dan mengambil keputusan dalam menghadapi masalah yang sebelum – sebelumnya tidak dapat aku lakukan. Ku belajar bagaimana berkomunikasi dan memupuk rasa percaya diri (misalnya dengan mengganti model rambut yang tidak lazim sebagai gaya dokter muda tiap pindah SMF, nggak penting sich tapi ku rasa cukup efektif, cie…).
Waktu-waktu yang Kita lewati bersama telah mengajarkanku banyak hal yang mudah-mudahan membawa berkah untuk ku arungi hidupku selanjutnya. Aku juga merasakan bagaimana kehangatan berada di tengah teman – teman. Banyak kegiatan bersama yang kami lakukan sehingga kami terasa begitu dekat. Adanya masalah – masalah memang bikin pusing namun itu yang membuat kita semakin kompak. Terima kasih pada-Mu, Kau telah menganugerahkan orang-orang hebat disekitarku. Ku merasakan kebersamaan itu, ku merasakan indahnya sama-sama menjadi kepompong untuk menjadi kupu-kupu yang selalu akan memberikan keindahan untuk dunia. Di sini Ku merasakan semua hal yang sedari kecil hanya bisa ku impikan. Teman-temanku kelompok A tempatku bersama menjalani Co-Ast… jika kalian melihat pedagang besi tua di toko-toko kumuh, jika kalian melihat pedagang sate sedang bermandi keringat mengipasi satenya, dan jika kalian makan makanan yang keasinan, ingatlah bahwa di ujung timur pulau itu ada Aku. Aku yang selalu mengenang kalian, Aku yang penuh dengan kekurangan, dan Aku yang selalu menunggu dengan tangan terbuka kabar kalian. Terima kasih atas semuanya yang tak dapat kusebutkan satu per satu dan maaf bila karena kebodohanku beribu dosa ku perbuat untuk kalian. I LOVE YOU ALL…!!!
Aku juga datang kesini untuk memperkaya dan belajar lebih banyak tentang apa yang harus kupersiapkan untuk menghadap-Nya kelak. Dan segala puji memang hanya untuk-Nya, ku mendapatkan hal itu meskipun masih amat sangat banyak kekurangan. Terima kasih guru-guru akhiratku, semoga yang telah kalian ajarkan bisa menjadi penyelamatku kelak dari panasnya api abadi. Semoga kail yang engkau berikan senantiasa ku gunakan untuk mendapatkan ikan-ikan nan elok lebih banyak lagi. Penuntun-ku bimbinglah terus kaki ini dalam melangkah agar senantiasa bergerak di jalan lurus-Mu.
Dan satu lagi keinginanku, dan mungkin ini keinginan paling konyol yang ku punya. Ku ingin berdiri di atas panggung, dilihat banyak orang dan mengeluarkan suara falsku dihadapan semua orang. Dan sekali lagi terima kasih pada Yang Berkuasa atas Aku, engkau telah menganugerahkan sahabat-sahabat terbaik yang membantuku untuk itu sampai mengajakku menjadi pelanggan sebuah tempat hiburan dan tidak malu untuk terus mendukungku. You are the best…!!! Tetapi ini adalah salah satu jalan yang ku tempuh untuk sekali lagi mengembangkan hemisphere dextra-ku. Tetap semangat…!!!
Ku sadar bahwa tak selamanya usaha yang keras dan doa yang tulus selalu berbanding lurus dengan keberhasilan. Di atas itu semua masih ada Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang masih tersembunyi. Ikhtiar - doa – tawakal kunci sukses menjalani hidup. Jiwa akan semakin tenang karena tingkat kepasrahan dan kecintaan pada-Nya semakin berlipat. Semua yang terjadi atas ijin-Nya, Dia Maha Tahu apa yang terbaik bagi kita dan Dia jugalah yang menjamin atas segala akibatnya (so ngapain pusing toh sudah ada blanked Garanty dari Yang Punya, iya nggak?).

0 komentar: